Pages

Thursday, December 4, 2014

Meditasi Anak

“Diutus Untuk Mewartakan Cahaya Abadi Yang Bersinar Dikedalaman Hati” adalah  Tema Rekoleksi dari Meditasi Kristiani St.Monika BSD memperingati ulang tahun yang ke-4. Tugas perutusan untuk mewartakan atau memancarkan cahaya dari kedalaman hati tidaklah mudah, ini perlu Rahmat Allah. Baru 5 bulan kemudian salah satu tugas perutusan itu mampu diwujudkan dengan mengumpulkan anak-anak tingkat SD s/d SMA untuk diberi pengarahan tentang Meditasi dan selanjutnya seminggu sekali akan dipraktekkan dalam kelompok .

Pada tanggal 9 November 2014 menjadi titik awal bagi anak-anak kita. 55 anak yang didampingi oleh orang tuanya dan pendampingnya untuk mengikuti pengarahan dari ibu Imelda di Aula St Dorothea dari jam 10.30 s/d jam 13.00. Acara cukup padat. Tapi kami merasa bersyukur dari antara anak-anak itu sudah ada yang mulai kumpul bermeditasi lebih dahulu, tiap hari Jumat sesudah pulang sekolah. Kelompok ini ikut terlibat dalam acara tersebut dengan membuka acara dengan nyanyian yang berjudul “ARBAB”, dan menjelang acara praktek Meditasi yang dipandu oleh ibu Imelda, kelompok anak –anak juga menyanyikan lagu yang berjudul “My Happy heart”  yang merupakan lagu persiapan Meditasi Anak. Setelah mereka menyanyikan lagu tersebut lalu seluruh anak diajak mengikuti menyanyi,  dan ketika pelatihan Meditasi dipraktekkan mereka semua menyanyi untuk mengawali pelatihan doa hening. Kami merasa lagu itu bagus untuk perkenalan awal pada anak tentang Doa Meditasi .

MENGAPA PILIHAN PERTAMA DARI TUGAS PERUTUSAN MEWARTAKAN CAHAYA ABADI KEPADA ANAK-ANAK ? DAN BAGAIMANA CARANYA ?

Anak-anak harus dituntun menemukan Cahaya Abadi itu dalam batin mereka yang paling dalam, dalam bait Allah yang Kudus di hati mereka. Salah satu caranya adalah dengan mengajak anak ber Meditasi, “ MEDITASI KRISTIANI” Ini adalah cara yang paling sederhana.
Anak-anak dari usia dini harus sudah mulai kita perkenalkan dengan Meditasi Kristiani. Mereka harus kita ajak mempraktekkan dan mengalami sendiri Doa Hening.  Mengapa anak-anak ?
  1. Karena Allah sendiri memanggil mereka, dan kita harus menuntun anak-anak untuk datang menjawab panggilan Nya, dengan jalan berdoa yang benar dimana pusatnya adalah Kristus sendiri. Salah satu cara yang sederhana adalah Meditasi Kristiani
  2. Dalam Surat Paulus kepada umat  Kolose 1; 10 tertulis sebagai berikut;  “Kami meminta supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak dihadapan Nya serta berkenan kepada Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah”.Dengan mengajak anak -anak ber-Meditasi, pertumbuhan yang diharapkan oleh St Paulus ini dengan Rahmat Allah sendiri akan tercapai dan kita akan membawa anak bertumbuh berkembang menemukan keutuhan dirinya dalam “Aspek Mistik dan aspek Moral”
  3. Dengan Bermeditasi, anak akan menemukan kejernihan hati; anak akan menjadi focus mudah menerima pelajaran dan memecahkan persoalan.
  4. Meditasi menuntun anak untuk mengalami bahwa keberadaannya tinggal bersama Roh Kudus dihatinya. Dalam proses, anak akan bertumbuh dan memberi buah yang baik dalam hidup dan pergaulan, dalam pelajaran dan pekerjaan.
  5. Dalam Bermeditasi yang dijalankan setiap hari pagi dan sore selama 5 s/d 10 menit, anak akan menemukan jalan mengenal dirinya yang sejati, diri sebagai anak Allah. Anak yang telah menemukan jati dirinya akan melepaskan dirinya yang palsu atau bukan dirinya, ia mampu melepaskan kotoran yang ada dalam hatinya. Dan pada saat ini anak juga akan mengenal Allah lebih dalam; lebih dalam dari perasaan, lebih dalam dari pikiran, lebih dalam dari  gambaran-gambaran atau khayalan.
  6. Dalam Bermeditasi anak akan mengalami seperti yang ditulis oleh St. Paulus kepada umat di Galatia 5; 22-23 (kasih, suka-cita, kedamaian, kesabaran, kemurahan, kebaikan, pengertian, pengendalian diri).  Apa bila ini pernah dialami anak-anak kita, maka mereka boleh diharapkan akan bertemu dan memandang Cahaya Abadi yang bersinar di kedalaman hati mereka, dengan demikian:


    • Anak tidak akan mudah Stres/ depresi bila menghadapi tantangan atau benturan-benturan yang hebat dalam hidup mereka.
    • Anak akan mampu membedakan yang baik dan yang tidak baik ( istilah St Ignatius PEMBEDAAN ROH ).
    • Anak-anak mampu berelasi dengan diri sendiri, dengan sesama dan dengan Tuhan secara benar.
    • Anak juga mampu mengendalikan diri dan menggunakan kebebasan secara benar dan baik ( Kebebasan anak-anak Allah).

Maka Dengan mengajak anak bermeditasi, kita turut menyiapkan masa depan Gereja dengan baik.


SABARLAH DAN SETIALAH, SEPERTI ALLAH JUGA SETIA KEPADAMU

Diutus Untuk Mewartakan Cahaya Abadi

Tidak terasa Meditasi Kristiani BSD berusia 4 tahun sejak berdiri-nya pada tahun 2010. Sebagai ucapan syukur atas anugerah Tuhan, maka pada tanggal 19-20 Juli 2014 diadakan rekoleksi di Wisma Kompas (Cipanas).  Sebanyak 46 orang berangkat menggunakan 2 bis dari BSD menuju lokasi rekoleksi di Cipanas.

Tema  “Diutus Untuk Mewartakan Cahaya Abadi Yang Bersinar di Kedalaman Hati” dibawakan dengan sangat menyentuh oleh Romo Vincent K. Watun,OMI.
Dalam sesi pengajaran, Romo menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia terdiri dari FISIK (tatanan badan), PSIKIS (intelektual), dan SPIRITUAL/ROH  (tatanan hati). Ketika kitaberdoa kontemplatif, kita belajar menemu-kenali kesejatian diri kita dan di kedalaman hati itu ada Cahaya Abadi yang bersinar yaitu Roh Allah sendiri. Sebagai suatu proses perjuangan untuk mencapai kesadaran ini mungkin saja kita membagi-bagi fase pertumbuhannya. Akan tetapi, apalah artinya tingkat pertumbuhan itu ketika yang menjadi tujuan adalah persatuan dengan Roh Maha Agung, yang tak terbatas, yang tak dapat dibandingkan dengan apapun juga. jika Roh itu sudah memimpin kita maka akan nampaklah buah-buahNya seperti kata Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Galatia (5: 22 – 23) yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan dan penguasaan diri.


Ketika manusia telah mulai mengenal Cahaya Abadi ini kemudian akan menemukan dorongan untuk mewartakan-nya, agar Kerajaan Allah semakin nyata di “atas bumi” seperti di dalam Surga.

Kegiatan rekoleksi diakhir dengan Misa Kudus. Para peserta merasa begitu gembira dan bersemangat untuk mewujudkan secara nyata untuk mewartakan Cahaya Abadi kepada sesama.


MEDITASI Bersama Dengan Anak

Menjadi kerinduan kita bersama untuk bisa berdoa bersama keluarga, orang tua dan anak – anak. Ketika kita orang tua sudah menekuni meditasi, maka muncul keinginan agar anak kita mengenal dan bermeditasi bersama. Sejak tahun 2011 anak–anak yang bersekolah di Santa Ursula, BSD sudah diperkenalkan Meditasi Kristiani sehingga memudahkan mengajak anak kita yang sudah mengenal meditasi dari sekolah.

Sudah berjalan 4 bulan, setiap Jumat sepulang sekolah, jam 13.00 s/d jam 14.00, di Ruang Christoforus,  anak saya dengan beberapa temannya dari SMP St. Ursula (BSD) berkumpul dan bermeditasi bersama. Sebagai pendamping ada Sr. Ignatio, ibu Ima, ibu Vira dan saya sendiri. Ide itu datang dari kami orang tua yang kita sampaikan kepada anak – anak kami, kemudian mereka saling mengajak teman, sehingga terkumpul 10 anak.
Puji Tuhan mereka bersemangat, dan untuk pelaksanaannya mereka saya minta untuk mengatur dari bantal bantal meditasi, lagu yang akan dipakai sebagai lagu pembukaan, siapa yang akan memimpin doa pembukaan sampai lagu yang dipilih sebagai lagu penutup. 

Acaranya kurang lebih sebagai berikut :
  • Diawali dengan lagu dan kemudian doa pembukaan.
  • Dilanjutkan dengan membaca satu alenia dari suatu buku tentang Meditasi Kristiani, atau membacakan kutipan injil,  dengan maksud membawa mereka kepada suasana doa / hening.
  • Berikutnya adalah Sesi Meditasi bersama selama 10 menit. Sebagai pembuka ada lagu yang mereka nyanyikan untuk memasuki waktu hening yaitu “MY HAPPY HEART SONG”. Lagu tersebut membawa mereka dan mengajak mereka bagaimana mereka berdoa, kesadaran bahwa Tuhan selalu bersama mereka  dan bagaimana cara berdoa dengan bermeditasi . Sungguh ketika menyanyikan dengan sepenuh hati, menjadi hening dengan  sikap tubuh yang benar,  tetap sadar diam menyingkirkan segala gangguan dan terus mengucapkan kata doa ma-ra-n a-tha.
  • Sesi selanjutnya adalah  Sharing, dimana mereka menceritakan hal – hal seputar apa yang mereka rasakan saat meditasi. Dengan sederhana mereka menceritakan seperti punggung terasa sakit, suasana yang hening, damai, ngantuk, dan ada juga yang kesemutan, suatu hal sangat wajar dialami oleh siapapun juga. Mereka mulai mengerti ketika semua keadaan itu muncul  maka mereka harus kembali kepada kata doa ma- ra-na- tha dan terus sadar mengucapkan kata doa tersebut selama waktu meditasi.


Pertemuan mingguan ini sangat berarti, dengan harapan memberi  semangat dan energi untuk mereka dapat bermeditasi di rumah 2kali sehari, selama 10 menit. Di akhir pertemuan, karena sudah melewati waktu makan siang,  mereka makan siang bersama. Disitu mereka kembali bercerita dengan penuh ceria keseharian mereka.
Buah - buah Meditasi ini adalah anugerah yang Tuhan limpahkan kepada anak – anak semua sesuai rencana Tuhan kepada mereka  masing masing dan  menjadi sadar akan kebaikan dan kebersamaan Tuhan  dalam kehidupan mereka sehari hari.


Danni Ananto 

BerMEDITASI adalah berDOA

Melihat kutipan Kitab Suci, mat 6 : 6-7
....Tetapi jikalau engkau berdoa, masuklah kedalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada ditempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnnya kepadamu. 7. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allh. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata – kata doanya akan dikabulkan.
Ini ajakan Yesus untuk berdoa, masuklah kedalam kamarmu, tidak terbatas pada ruang kamar kita, tetapi masuk kepada kedalaman hati kita, dan kita ingin bedoa tanpa banyak kata. Ketika kita meneruskan kembali kutipan Kitab Suci , mat 6: 8-14, ... .....Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepadaNya dan kemudian Yesus mengajarkan doa Bapa Kami, menjadi jelas berdoa adalah belajar menjadi sederhana. Sederhana, dimana kita menyingkirkan segala ego kita, keinginan, fantasi, pikiran, segala perasaan. Dan ketika berusaha membuang segala ego itu, kita menuju pada kemurnian hati, kesederhanaan (SIMPLICITY ) “Berbahagialah orang yang murni hatinya, karena mereka akan melihat Allah”.

Meditasi Kristiani, yang di ajarkan John Main, OSB  (seorang rahib Benedictin  dari London) adalah salah satu bentuk doa, doa hening....”Diam, dan ketahuilah Akulah Allah”mzm 46:11
Kita diam, masuk kedalam keheningan hati kita. Kita duduk tenang, nyaman dengan punggung tegak, perlahan menutup mata kita dengan lembut, dan mulai mengucapkan dalam batin  kata doa kita, Pater John Main, OSB menyarankan kata doa singkat kita Maranatha,  Ucapkan dengan lembut dalam batin  MA RA NA THA, ucapkan kata doa itu selama waktu meditasi .
Maranatha adalah bahasa Aram, yang artinya Datanglah ya Tuhan Yesus.
Bermeditasilah 20 – 30 menit, 2x sehari pagi dan malam hari.
DIAM – HENING – SEDERHANA

Melihat kutipan Kitab Suci, Yoh 21: 15-19
Simon anak Yohanes, apakah engkau mencitai Aku? Jawab Petrus kepadaNya : Tuhan Engkau tahu bahwa aku mencintai Engkau....demikian Yesus menanyakan kepada Simon Petrus sampai 3x . Untuk mengikut Yesus ada syarat awal yaitu mencintai Yesus dan mendengar jawaban Petrus, Yesus memberi perutusan kepada Simon Petrus.Gembalakanlah domba-dombaku.  Mencintai adalah hubungan akrab, yang membutuhkan  kedisiplinan dan kesetiaan. Menjadi mengerti apa yang menjadi Kehendak Bapa  kepada kita dalam perutusan kita masing – masing.
Doa membawa kita menjadi dekat dengan Yesus, dan karena cinta kita ingin selalu dekat.  sekaligus kita menanggapi Kasih Allah, Rm 5:5 Kasih Allah telah dicurahkan kedalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Meditasi mengajarkan kepada kita disiplin, setia, sederhana, meninggalkan ego , menuju keheningan kedalaman batin kita. Ketika ego kita bermunculan,   disebut sebagai pelanturan – pelanturan, kembalilah pada kata doa kita Ma ra na tha selama waktu meditasi  20 – 30 menit, 2x sehari pagi dan malam hari.

Kita bertanya, apa bedanya  Meditasi dan doa – doa lain ? Sebagai umat Katolik, DOA, Kitab Suci, dan Ekaristi adalah nafas, bagian dari hidup kita. Meditasi membawa kita semakin memaknai doa doa lain. Mendoakan Bapa Kami, kata demi kata, kalimat demi kalimat, begitu baiknya  Allah  kepada kita, kita mendoakannya dengan hikmat dan hormat merasakan Kasih Allah yang telah tercurah kepada kita.  Devosi  sebagai contoh,  Dalam perjalanan hidup kita ada kalanya ,  kekurangan anggur, kita datang kepada bunda Maria, berdoa Rosario,  ingin bersama Bunda Maria merasakan dalam peristiwa suka duka berjalan bersama Yesus, butir demi butir kita ucapkan tanpa tergesa, menjadi kerinduan dan usaha kita semua  ingin setia seperti bunda Maria, Novena 3x Salam Maria, kita memohon bantuan bunda Maria untuk suatu keinginan, tapi kita menyadarinya, mengembalikan kepada Kehendak Tuhan, terjadilah kepadaku menurut perkataanMu.  Kitab Suci, “Sabda sudah menjadi daging dan tinggal diantara kita”. Tidak hanya membuka tapi merenungkannya apa yang Tuhan ingin sampaikan kepada kita masing masing,  melalui bacaan harian hari demi hari.  Menyambut Ekaristi, kita menghayatinya dari ritus pembukaan hingga berkat perutusan, sungguh menyentuh, menyadari KehadiranNya bukan semata kewajiban hari Minggu.
Semakin teratur disiplin dan setia  bermeditasi, kita semakin dibawa kedalam keheningan.  dalam kutipan Injil Kor 6:19 Tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah Roh Kudus yang diam didalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?  Kita diingatkan Tuhan ada didalam hati kita masing – masing, kita ingin terus menyadari itu, kita menyiapkn waktu 20 – 30 menit, 2x sehari pagi dan malam, didalam DIAM duduk tegak nyaman tenang dan sadar sepenuhnya,  St Paulus mengatakan “Sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa, tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan keluhan tak terkatakan”Rm 8:26 ,  masuk dalam keHENINGan  mendaraskan dalam batin kita kata doa  MA RA NA THA, meninggalkan segala pikiran, keinginan, perasaan , kita berani meninggalkan, menyangkal  ego kita, dalam injil Markus “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku “mrk 8:34 dan kita masuk dalam keSEDERHANAan hadir didalam HadiratNya bersama DIA dan  mendengarkan DIA.  

Kutipan Kitab Suci  Yoh 1: 35-39
Pada keesokan harinya Yohanes berdiri disitu pula dengan dua orang muridnya. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata : Lihatlah Anak Domba Allah, Kedua murid itu mendengar apa yang ia katakannya itu lalu mereka pergi mengikut Yesus. Tetapi Yesus menoleh kebelakang . Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepadamereka :” Apakah yang kamu cari ?”, Kata mereka, Rabi artinya Guru,  “dimanakah kamu tinggal?” Ia berkata kepada mereka “marilah dan kamu akan melihatnya.” Merekapun datang dan melihat dimana Ia tinggal. Dan hari itu mereka tinggal bersama Dia dan waktu itu kira kira jam 4 sore.
Kutipan injil diatas sangat menarik ketika kita merefleksikan diri, apa yang sudah kita kerjakan, apa yang sudah kita lakukan  dan Yesus bertanya kepada kita “apa yang kamu cari?” tentunya setiap langkah kita pekerjaan kita, kita berusaha untuk senantiasa memuliakan namaNya. Dan kita kembali bertanya seperti Yohanes, “dimanakah kamu tinggal?”  kita selalu ingin lebih dekat dengan Yesus mencari Yesus. Dan dalam kisah injil diatas Yesus mengajak kita untuk  melihat mengalami tinggal bersama Yesus. Bukan suatu pertanyaan yang cukup ditanya dan dijawab satu kali, tetapi  setiap saat menjadikan refleksi kita,  Menjadikan  semangat perjalanan DOA MEDITASI kita, sepanjang hari sepanjang waktu sepanjang hayat.

Kutipan Kitab Suci Yoh !4: 15-16, 23b-26
Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti  segala perintahKu, Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu  seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama lamanya.
Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti FirmanKu dan BapaKu akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firmanKu, dan firman yang kamu dengar itu bukan dari padaKu, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama sama kamu, Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu semua yang telah Kukatakan kepadaMu.
Roh Kudus mengajarkan 2 hal : lakukan segala yang baik dan hindarkanlah segala yang jahat,  Meditasi adalah proses penyadaran, menyadari kekinian , apa yang sedang kita lakukan , kerjakan, saat ini dan tidak membawa kita larut masa silam dan masa yang akan datang. Tuhan menyertakan seorang Penolong dalam hidup kita, kita dimampukan menjalani setiap peristiwa yang hadir untuk kita. Semua itu proses dan semua itu usaha.......seperti Labirin, seakan kita berjalan maju mulus dan nyaris sampai pada suatu keinginan tetapi ternyata kita jauh mundur atau salah melangkah. Setia disiplin dalam DOA Meditasi , 20 – 30 menit, sehari 2 x pagi dan malam, dengan segala kerendahan hati, menyangkal ego, mengucapkan kata doa  Ma ra na tha, selama waktu meditasi......Kita berjalan dalam Labirin. Labirin hidup Rohani kita yang akan selalu memberi energy baru dan sukacita dalam kehidupan  perutusan kita masing masing, apapun pekerjaan dan siapapun diri kita.

Salam Kasih

Danni Ananto