Pages

Thursday, December 4, 2014

BerMEDITASI adalah berDOA

Melihat kutipan Kitab Suci, mat 6 : 6-7
....Tetapi jikalau engkau berdoa, masuklah kedalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada ditempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnnya kepadamu. 7. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allh. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata – kata doanya akan dikabulkan.
Ini ajakan Yesus untuk berdoa, masuklah kedalam kamarmu, tidak terbatas pada ruang kamar kita, tetapi masuk kepada kedalaman hati kita, dan kita ingin bedoa tanpa banyak kata. Ketika kita meneruskan kembali kutipan Kitab Suci , mat 6: 8-14, ... .....Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepadaNya dan kemudian Yesus mengajarkan doa Bapa Kami, menjadi jelas berdoa adalah belajar menjadi sederhana. Sederhana, dimana kita menyingkirkan segala ego kita, keinginan, fantasi, pikiran, segala perasaan. Dan ketika berusaha membuang segala ego itu, kita menuju pada kemurnian hati, kesederhanaan (SIMPLICITY ) “Berbahagialah orang yang murni hatinya, karena mereka akan melihat Allah”.

Meditasi Kristiani, yang di ajarkan John Main, OSB  (seorang rahib Benedictin  dari London) adalah salah satu bentuk doa, doa hening....”Diam, dan ketahuilah Akulah Allah”mzm 46:11
Kita diam, masuk kedalam keheningan hati kita. Kita duduk tenang, nyaman dengan punggung tegak, perlahan menutup mata kita dengan lembut, dan mulai mengucapkan dalam batin  kata doa kita, Pater John Main, OSB menyarankan kata doa singkat kita Maranatha,  Ucapkan dengan lembut dalam batin  MA RA NA THA, ucapkan kata doa itu selama waktu meditasi .
Maranatha adalah bahasa Aram, yang artinya Datanglah ya Tuhan Yesus.
Bermeditasilah 20 – 30 menit, 2x sehari pagi dan malam hari.
DIAM – HENING – SEDERHANA

Melihat kutipan Kitab Suci, Yoh 21: 15-19
Simon anak Yohanes, apakah engkau mencitai Aku? Jawab Petrus kepadaNya : Tuhan Engkau tahu bahwa aku mencintai Engkau....demikian Yesus menanyakan kepada Simon Petrus sampai 3x . Untuk mengikut Yesus ada syarat awal yaitu mencintai Yesus dan mendengar jawaban Petrus, Yesus memberi perutusan kepada Simon Petrus.Gembalakanlah domba-dombaku.  Mencintai adalah hubungan akrab, yang membutuhkan  kedisiplinan dan kesetiaan. Menjadi mengerti apa yang menjadi Kehendak Bapa  kepada kita dalam perutusan kita masing – masing.
Doa membawa kita menjadi dekat dengan Yesus, dan karena cinta kita ingin selalu dekat.  sekaligus kita menanggapi Kasih Allah, Rm 5:5 Kasih Allah telah dicurahkan kedalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Meditasi mengajarkan kepada kita disiplin, setia, sederhana, meninggalkan ego , menuju keheningan kedalaman batin kita. Ketika ego kita bermunculan,   disebut sebagai pelanturan – pelanturan, kembalilah pada kata doa kita Ma ra na tha selama waktu meditasi  20 – 30 menit, 2x sehari pagi dan malam hari.

Kita bertanya, apa bedanya  Meditasi dan doa – doa lain ? Sebagai umat Katolik, DOA, Kitab Suci, dan Ekaristi adalah nafas, bagian dari hidup kita. Meditasi membawa kita semakin memaknai doa doa lain. Mendoakan Bapa Kami, kata demi kata, kalimat demi kalimat, begitu baiknya  Allah  kepada kita, kita mendoakannya dengan hikmat dan hormat merasakan Kasih Allah yang telah tercurah kepada kita.  Devosi  sebagai contoh,  Dalam perjalanan hidup kita ada kalanya ,  kekurangan anggur, kita datang kepada bunda Maria, berdoa Rosario,  ingin bersama Bunda Maria merasakan dalam peristiwa suka duka berjalan bersama Yesus, butir demi butir kita ucapkan tanpa tergesa, menjadi kerinduan dan usaha kita semua  ingin setia seperti bunda Maria, Novena 3x Salam Maria, kita memohon bantuan bunda Maria untuk suatu keinginan, tapi kita menyadarinya, mengembalikan kepada Kehendak Tuhan, terjadilah kepadaku menurut perkataanMu.  Kitab Suci, “Sabda sudah menjadi daging dan tinggal diantara kita”. Tidak hanya membuka tapi merenungkannya apa yang Tuhan ingin sampaikan kepada kita masing masing,  melalui bacaan harian hari demi hari.  Menyambut Ekaristi, kita menghayatinya dari ritus pembukaan hingga berkat perutusan, sungguh menyentuh, menyadari KehadiranNya bukan semata kewajiban hari Minggu.
Semakin teratur disiplin dan setia  bermeditasi, kita semakin dibawa kedalam keheningan.  dalam kutipan Injil Kor 6:19 Tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah Roh Kudus yang diam didalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?  Kita diingatkan Tuhan ada didalam hati kita masing – masing, kita ingin terus menyadari itu, kita menyiapkn waktu 20 – 30 menit, 2x sehari pagi dan malam, didalam DIAM duduk tegak nyaman tenang dan sadar sepenuhnya,  St Paulus mengatakan “Sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa, tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan keluhan tak terkatakan”Rm 8:26 ,  masuk dalam keHENINGan  mendaraskan dalam batin kita kata doa  MA RA NA THA, meninggalkan segala pikiran, keinginan, perasaan , kita berani meninggalkan, menyangkal  ego kita, dalam injil Markus “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku “mrk 8:34 dan kita masuk dalam keSEDERHANAan hadir didalam HadiratNya bersama DIA dan  mendengarkan DIA.  

Kutipan Kitab Suci  Yoh 1: 35-39
Pada keesokan harinya Yohanes berdiri disitu pula dengan dua orang muridnya. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata : Lihatlah Anak Domba Allah, Kedua murid itu mendengar apa yang ia katakannya itu lalu mereka pergi mengikut Yesus. Tetapi Yesus menoleh kebelakang . Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepadamereka :” Apakah yang kamu cari ?”, Kata mereka, Rabi artinya Guru,  “dimanakah kamu tinggal?” Ia berkata kepada mereka “marilah dan kamu akan melihatnya.” Merekapun datang dan melihat dimana Ia tinggal. Dan hari itu mereka tinggal bersama Dia dan waktu itu kira kira jam 4 sore.
Kutipan injil diatas sangat menarik ketika kita merefleksikan diri, apa yang sudah kita kerjakan, apa yang sudah kita lakukan  dan Yesus bertanya kepada kita “apa yang kamu cari?” tentunya setiap langkah kita pekerjaan kita, kita berusaha untuk senantiasa memuliakan namaNya. Dan kita kembali bertanya seperti Yohanes, “dimanakah kamu tinggal?”  kita selalu ingin lebih dekat dengan Yesus mencari Yesus. Dan dalam kisah injil diatas Yesus mengajak kita untuk  melihat mengalami tinggal bersama Yesus. Bukan suatu pertanyaan yang cukup ditanya dan dijawab satu kali, tetapi  setiap saat menjadikan refleksi kita,  Menjadikan  semangat perjalanan DOA MEDITASI kita, sepanjang hari sepanjang waktu sepanjang hayat.

Kutipan Kitab Suci Yoh !4: 15-16, 23b-26
Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti  segala perintahKu, Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu  seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama lamanya.
Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti FirmanKu dan BapaKu akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firmanKu, dan firman yang kamu dengar itu bukan dari padaKu, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama sama kamu, Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu semua yang telah Kukatakan kepadaMu.
Roh Kudus mengajarkan 2 hal : lakukan segala yang baik dan hindarkanlah segala yang jahat,  Meditasi adalah proses penyadaran, menyadari kekinian , apa yang sedang kita lakukan , kerjakan, saat ini dan tidak membawa kita larut masa silam dan masa yang akan datang. Tuhan menyertakan seorang Penolong dalam hidup kita, kita dimampukan menjalani setiap peristiwa yang hadir untuk kita. Semua itu proses dan semua itu usaha.......seperti Labirin, seakan kita berjalan maju mulus dan nyaris sampai pada suatu keinginan tetapi ternyata kita jauh mundur atau salah melangkah. Setia disiplin dalam DOA Meditasi , 20 – 30 menit, sehari 2 x pagi dan malam, dengan segala kerendahan hati, menyangkal ego, mengucapkan kata doa  Ma ra na tha, selama waktu meditasi......Kita berjalan dalam Labirin. Labirin hidup Rohani kita yang akan selalu memberi energy baru dan sukacita dalam kehidupan  perutusan kita masing masing, apapun pekerjaan dan siapapun diri kita.

Salam Kasih

Danni Ananto 

No comments:

Post a Comment