Melihat
kutipan Kitab Suci, mat 6 : 6-7
....Tetapi
jikalau engkau berdoa, masuklah kedalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah
kepada Bapamu yang ada ditempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang
tersembunyi akan membalasnnya kepadamu. 7. Lagipula dalam doamu itu janganlah
kamu bertele tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allh. Mereka
menyangka bahwa karena banyaknya kata – kata doanya akan dikabulkan.
Ini ajakan
Yesus untuk berdoa, masuklah kedalam kamarmu, tidak terbatas pada ruang kamar
kita, tetapi masuk kepada kedalaman hati kita, dan kita ingin bedoa tanpa
banyak kata. Ketika kita meneruskan kembali kutipan Kitab Suci , mat 6: 8-14,
... .....Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepadaNya
dan kemudian Yesus mengajarkan doa Bapa Kami, menjadi jelas berdoa adalah
belajar menjadi sederhana. Sederhana, dimana kita menyingkirkan segala ego
kita, keinginan, fantasi, pikiran, segala perasaan. Dan ketika berusaha
membuang segala ego itu, kita menuju pada kemurnian hati, kesederhanaan
(SIMPLICITY ) “Berbahagialah orang yang murni hatinya, karena mereka akan
melihat Allah”.
Meditasi
Kristiani, yang di ajarkan John Main, OSB
(seorang rahib Benedictin dari
London) adalah salah satu bentuk doa, doa hening....”Diam, dan ketahuilah
Akulah Allah”mzm 46:11
Kita diam,
masuk kedalam keheningan hati kita. Kita duduk tenang, nyaman dengan punggung
tegak, perlahan menutup mata kita dengan lembut, dan mulai mengucapkan dalam
batin kata doa kita, Pater John Main,
OSB menyarankan kata doa singkat kita Maranatha, Ucapkan dengan lembut dalam batin MA RA NA THA, ucapkan kata doa itu selama
waktu meditasi .
Maranatha
adalah bahasa Aram, yang artinya Datanglah ya Tuhan Yesus.
Bermeditasilah
20 – 30 menit, 2x sehari pagi dan malam hari.
DIAM –
HENING – SEDERHANA
Melihat
kutipan Kitab Suci, Yoh 21: 15-19
Simon anak
Yohanes, apakah engkau mencitai Aku? Jawab Petrus kepadaNya : Tuhan Engkau tahu
bahwa aku mencintai Engkau....demikian Yesus menanyakan kepada Simon Petrus
sampai 3x . Untuk mengikut Yesus ada syarat awal yaitu mencintai Yesus dan mendengar
jawaban Petrus, Yesus memberi perutusan kepada Simon Petrus.Gembalakanlah
domba-dombaku. Mencintai adalah hubungan
akrab, yang membutuhkan kedisiplinan dan
kesetiaan. Menjadi mengerti apa yang menjadi Kehendak Bapa kepada kita dalam perutusan kita masing –
masing.
Doa membawa
kita menjadi dekat dengan Yesus, dan karena cinta kita ingin selalu dekat. sekaligus kita menanggapi Kasih Allah, Rm 5:5
Kasih Allah telah dicurahkan kedalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah
dikaruniakan kepada kita.
Meditasi
mengajarkan kepada kita disiplin, setia, sederhana, meninggalkan ego , menuju
keheningan kedalaman batin kita. Ketika ego kita bermunculan, disebut
sebagai pelanturan – pelanturan, kembalilah pada kata doa kita Ma ra na tha
selama waktu meditasi 20 – 30 menit, 2x
sehari pagi dan malam hari.
Kita
bertanya, apa bedanya Meditasi dan doa –
doa lain ? Sebagai umat Katolik, DOA, Kitab Suci, dan Ekaristi adalah nafas,
bagian dari hidup kita. Meditasi membawa kita semakin memaknai doa doa lain. Mendoakan
Bapa Kami, kata demi kata, kalimat demi kalimat, begitu baiknya Allah kepada kita, kita mendoakannya dengan hikmat
dan hormat merasakan Kasih Allah yang telah tercurah kepada kita. Devosi
sebagai contoh, Dalam perjalanan
hidup kita ada kalanya , kekurangan
anggur, kita datang kepada bunda Maria, berdoa Rosario, ingin bersama Bunda Maria merasakan dalam
peristiwa suka duka berjalan bersama Yesus, butir demi butir kita ucapkan tanpa
tergesa, menjadi kerinduan dan usaha kita semua
ingin setia seperti bunda Maria, Novena 3x Salam Maria, kita memohon
bantuan bunda Maria untuk suatu keinginan, tapi kita menyadarinya, mengembalikan
kepada Kehendak Tuhan, terjadilah kepadaku menurut perkataanMu. Kitab Suci, “Sabda sudah menjadi daging dan
tinggal diantara kita”. Tidak hanya membuka tapi merenungkannya apa yang Tuhan ingin
sampaikan kepada kita masing masing, melalui bacaan harian hari demi hari. Menyambut Ekaristi, kita menghayatinya dari
ritus pembukaan hingga berkat perutusan, sungguh menyentuh, menyadari
KehadiranNya bukan semata kewajiban hari Minggu.
Semakin
teratur disiplin dan setia bermeditasi,
kita semakin dibawa kedalam keheningan. dalam kutipan Injil Kor 6:19 Tidak tahukah
kamu bahwa tubuhmu adalah Roh Kudus yang diam didalam kamu, Roh Kudus yang kamu
peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Kita diingatkan Tuhan ada didalam hati kita
masing – masing, kita ingin terus menyadari itu, kita menyiapkn waktu 20 – 30
menit, 2x sehari pagi dan malam, didalam DIAM duduk tegak nyaman tenang dan
sadar sepenuhnya, St Paulus mengatakan
“Sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa, tetapi Roh sendiri
berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan keluhan tak terkatakan”Rm 8:26 , masuk dalam keHENINGan mendaraskan dalam batin kita kata doa MA RA NA THA, meninggalkan segala pikiran,
keinginan, perasaan , kita berani meninggalkan, menyangkal ego kita, dalam injil Markus “Setiap orang
yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan
mengikuti Aku “mrk 8:34 dan kita masuk dalam keSEDERHANAan hadir didalam
HadiratNya bersama DIA dan mendengarkan
DIA.
Kutipan
Kitab Suci Yoh 1: 35-39
Pada
keesokan harinya Yohanes berdiri disitu pula dengan dua orang muridnya. Dan
ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata : Lihatlah Anak Domba Allah, Kedua
murid itu mendengar apa yang ia katakannya itu lalu mereka pergi mengikut Yesus.
Tetapi Yesus menoleh kebelakang . Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu
berkata kepadamereka :” Apakah yang kamu cari ?”, Kata mereka, Rabi artinya
Guru, “dimanakah kamu tinggal?” Ia
berkata kepada mereka “marilah dan kamu akan melihatnya.” Merekapun datang dan
melihat dimana Ia tinggal. Dan hari itu mereka tinggal bersama Dia dan waktu
itu kira kira jam 4 sore.
Kutipan
injil diatas sangat menarik ketika kita merefleksikan diri, apa yang sudah kita
kerjakan, apa yang sudah kita lakukan
dan Yesus bertanya kepada kita “apa yang kamu cari?” tentunya setiap
langkah kita pekerjaan kita, kita berusaha untuk senantiasa memuliakan namaNya.
Dan kita kembali bertanya seperti Yohanes, “dimanakah kamu tinggal?” kita selalu ingin lebih dekat dengan Yesus
mencari Yesus. Dan dalam kisah injil diatas Yesus mengajak kita untuk melihat mengalami tinggal bersama Yesus.
Bukan suatu pertanyaan yang cukup ditanya dan dijawab satu kali, tetapi setiap saat menjadikan refleksi kita, Menjadikan
semangat perjalanan DOA MEDITASI kita, sepanjang hari sepanjang waktu
sepanjang hayat.
Kutipan
Kitab Suci Yoh !4: 15-16, 23b-26
Jikalau kamu
mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala
perintahKu, Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia
menyertai kamu selama lamanya.
Jika seorang
mengasihi Aku, ia akan menuruti FirmanKu dan BapaKu akan mengasihi dia dan Kami
akan datang kepadanya dan diam bersama sama dengan dia. Barangsiapa tidak
mengasihi Aku, ia tidak menuruti firmanKu, dan firman yang kamu dengar itu
bukan dari padaKu, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.
Semuanya itu
Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama sama kamu, Tetapi Penghibur,
yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan
mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu semua yang telah
Kukatakan kepadaMu.
Roh Kudus
mengajarkan 2 hal : lakukan segala yang baik dan hindarkanlah segala yang
jahat, Meditasi adalah proses
penyadaran, menyadari kekinian , apa yang sedang kita lakukan , kerjakan, saat
ini dan tidak membawa kita larut masa silam dan masa yang akan datang. Tuhan
menyertakan seorang Penolong dalam hidup kita, kita dimampukan menjalani setiap
peristiwa yang hadir untuk kita. Semua itu proses dan semua itu
usaha.......seperti Labirin, seakan kita berjalan maju mulus dan nyaris sampai
pada suatu keinginan tetapi ternyata kita jauh mundur atau salah melangkah.
Setia disiplin dalam DOA Meditasi , 20 – 30 menit, sehari 2 x pagi dan malam,
dengan segala kerendahan hati, menyangkal ego, mengucapkan kata doa Ma ra na tha, selama waktu meditasi......Kita
berjalan dalam Labirin. Labirin hidup Rohani kita yang akan selalu memberi
energy baru dan sukacita dalam kehidupan
perutusan kita masing masing, apapun pekerjaan dan siapapun diri kita.
Salam Kasih
Danni Ananto